Sabtu, 03 Oktober 2009

ANGGOTA KONSORSIUM HIMPUN DANA UNTUK KORBAN GEMPA SUMBAR

Dalam lagu minang terdapat syair "Kampuang Nun Jauah Di Mato, Gunuang Sansai Baku Liliang, Takana Jo Kawan Kawan Nan Lamo, Sangkek Basuliang Suliang", Takana Jo kampuang, Induk Ayah Adik Sadonyo, Raso Mangimbau Ngimbau Den Pulang, Den Takana Jo Kampuang". yang menginsyaratkan bahwa masyarakat minang selalu ingat dengan kampung. Pembangunan kampung telah dilakukan dengan gerakan seribu minang yang menunjuk begitu pedulinya masyarakat minang terhadap orang tua, family, teman serta kampung halaman.

Masyakarakat Minang khususnya dilanda kesediahan karena bencana alam telah menimpa negeri, tidak ada yang mampu menahan, tidak ada yang mampu menolak, tidak ada kata yang mampu terucap selain ungkapan duka cita dan turut belangsungkawa yang sedalam-dalamnya bagi saudara2 kita yang tertimpa bencana Gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter yang melanda Padang dan Pariaman Sumatra Barat

Anggota konsorsium berbagai jenis kursus dari Direktorat Pendidikan Nonformal dan Informal Departeman Pendidkan Nasional yang sedang melakukan kegiatan penyusunan bahan ajar di Hotel Perdana Wisata Bandung pada tanggal 1 oktober 2009 telah menggalang dana secara spontan pada hari tersebut yang rencananya akan diserahkan langsung kepada korban gempa di Minangkabau

Selasa, 29 September 2009

KINERJA LEMBAGA KURSUS


Direktur Jenderal Pendidikan Non Formal dan informal Departemen Pendidikan Nasional Hamid Muhammad. Ph.D dalam Rapat koordinansi Harmonisasi Pemberdayaan Peran serta Masyarakat Direktorat Pembinaan kursus dan Kelembagaan di Hotel Golden Flower Bandung 29 September 2009, menyampaikan bahwa lembaga kursus harus mampu meningkatkan kontribusinya dalam meningkatkan kecakapan hidup masyarakat. Dirjen PNFI akan selalu melakukan pembaruan data lembaga kursus yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk melakukan pembinaan.

Kemitraan sangat penting dalam pengelolaan dan pelaksanaan kursus untuk Dirjen PNFI akan menata kembali program kemitraan agar program yang ada di Depertemen terkait dapat intergrasikan .

Kinerja lembaga kursus menurun dapat diakibatkan :
- Konflik yang terjadi di dalam manajemen
- Program yang ditawarkan oleh masyarakat sudah tidak dibutuhkan oleh masyarakat
- Program yang ditawarkan karena trend yang sedang terjadi

Untuk meningkatkan kinerja Prinsip pembelajaran lembaga kursus harus dilakukan atas dasar:
- Kebutuhan masyarakat
- Harus dilakukan berpedoman kepada SKKNI, untuk menghasilkan hasil pelatihan yang
memiliki kompetensi
- Kelulusan harus melalui uji kompetensi melalui Lembaga Sertivikasi Kompetensi
- Lembaga kursus harus dapat menghasilkan lulusan yang dapat disalurkan bekerja yang
pada akhirnya dapat mengurangi angka pengangguran.

Program PNFI kedepan akan membantu dan mengembangkan pusat pelatihan yang berbasis industri kreatif untuk meningkatkan potensi lokal

Sabtu, 12 September 2009

UJI KOMPETENSI TEKNISI AKUNTANSI

ISMC Wijaya Kesuma yang beralamat di Jl. Letjend Suprapto No 22 A Cempaka Putih jakarta Pusat siap melaksanakan pelatihan akuntansi berbasis kompetensi sesuai dengan standar kelulusan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Departemen Pendidikan Nasional.

Agar Pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan kurikulum teknisi akuntansi, maka Pimpinan ISMC Wijaya Kesuma telah menugaskan kepala bidang pendidikan beserta Pengajar Akuntansi untuk mengikuti pelatihan Tenaga Pendidik Teknisi Akuntansi Level Yunior yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertivikasi Teknisi Akuntansi Bond 09.

Dengan diberlakukan uji kompetensi Teknisi Akuntansi mulai tehun 2009, ISMC WIjaya Kesuma siap mendidik para peserta kursus dan pelatihan serta sekaligus mengikuti uji Kompetensinya



Program Pelatihan teknisi akuntansi :
  • Level Yunior Cluster A
  • Level Yunior Cluster B

Jawdal Pelatihan :

  • Pagi hari
  • Sore /malam hari
Informasi lebih lengkap dapat menghubungi Telp 021 - 4244712

Kamis, 27 Agustus 2009

LEMBAGA SERTIFIKASI TEKNISI AKUNTANSI

Sesuai dengan tupoksinya, BNSP akan menjadi institusi terdepan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten melalui proses uji kompetensi yang akan dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang merupakan lembaga independen dengan memperhatikan standar kompetensi, objektivitas dan profesionalisme merupakan kata kunci dalam menjawab kesenjangan antara kebutuhan dunia kerja dengan apa yang akan dihasilkan oleh lembaga pendidikan,Sesuai dengan semangat yang ada dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan kurikulum kursus teknisi akuntansi disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan jenjang jabatan yang ada dalam perusahaan oleh semua stakeholder dan kurikulum tersebut selanjutnya menjadi acuan pelaksanaan Kursus Teknisi Akuntansi dan uji KompetetensiStruktur kurikulum Teknisi Akuntansi dibagi dalam dua tahapan (level) yaitu :
  • Yunior Teknisi Akuntansi
  • Senior Teknisi Akuntansi

Teknisi Akuntansi terdiri dari 13 (tiga belas) unit kompetensi dan 54 (lima puluh empat) elemen kompetensi dengan lama kursus 120 (seratus dua puluh) jam, sedangkan tingkat Senior Teknisi Akuntansi terdiri dari 6 (enam) unit kompetensi dan 28 (dua puluh delapan) elemen kompetensi dengan waktu belajar yang dibutuhkan sebanyak 130 (seratus tiga puluh) jam.

Lembaga Sertivikasi Teknisi Akuntansi Bond 09 ( LSK TEKNISI AKUNTANSI BOND 09 ) merupakan Lembaga independen yang akan melaksanakan Uji Kompetensi untuk peserta kursus Teknisi Akuntansi serta masyarakat umum. Pelaksanaan Uji kompetensi Teknisi Akuntansi secara resmi telah dimulai dengan Pembukaan Uji Kompetensi perdana yang dilakukan di Tempat Uji Kompetensi (TUK ) YAI Jakarta oleh DR. Wartanto Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan mewakili Dirjen Pendidikan Nonformal dan infirnal Departemen Pendidikan Nasional